Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah Indonesia. Kenaikan tarif PPN, seperti yang baru-baru ini diberlakukan, memiliki tujuan untuk meningkatkan penerimaan negara guna mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Namun, langkah ini juga menimbulkan berbagai dampak terhadap perekonomian, baik positif maupun negatif, yang memengaruhi pelaku usaha judi bola, masyarakat, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

 

Dampak Positif: Peningkatan Penerimaan Negara

Kenaikan tarif PPN dapat meningkatkan penerimaan pajak negara, yang penting untuk mendanai program pembangunan dan pengeluaran publik. Dengan tambahan anggaran, pemerintah dapat mempercepat investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi perekonomian dalam jangka panjang. Selain itu, dengan meningkatnya pendapatan dari sektor pajak, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri dan menjaga keberlanjutan fiskal.

 

Dampak Negatif: Penurunan Daya Beli Masyarakat

Namun, kenaikan PPN juga berpotensi menekan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Peningkatan harga barang dan jasa akibat kenaikan pajak ini dapat mengurangi konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika daya beli melemah secara signifikan, permintaan agregat bisa turun, menghambat pemulihan ekonomi. Untuk mengatasi ini, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan fiskal lainnya, seperti subsidi atau bantuan sosial, dapat membantu kelompok rentan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar.

 

Dampak pada Pelaku Usaha

Di sisi pelaku usaha, kenaikan PPN dapat meningkatkan biaya operasional, terutama bagi sektor yang sulit mengalihkan beban pajak kepada konsumen. Sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) mungkin merasakan dampak paling besar, mengingat margin keuntungan mereka yang terbatas. Jika pelaku usaha mengalami penurunan penjualan akibat melemahnya daya beli konsumen, hal ini dapat berdampak pada penurunan investasi dan potensi penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, kebijakan pendukung seperti insentif pajak bagi UMKM perlu diterapkan untuk mengurangi beban mereka.